Ikut Yesus Aja, Jangan Terbebani

mengikut Yesus keputusanku, ku tak ingkar

Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. (Yoh 13:17, TB2)

Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. (Fil 4:6, TB2)

I can do all things through Messiah who strengthens me. (Fil 4:13, TLV)

When I am afraid, I put my trust in you. (Psa 56:3, NIV)

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Matius 11:28 (TB)

Kadang agama malah membebani penganutnya, bahkan masyarakat di sekitar penganut agama juga bisa merasakan dampaknya.

Tradisi non-religius ya sama saja. Juga fanatisme terhadap grup musik, klub olahraga, atau barang, atau apapun.

Semua yang mengandung aturan, harus begini, jangan begitu, cenderung mengikat, dan menjadi beban.

Datanglah pada Yesus, biar lega.

mengikut Yesus keputusanku, ku tak ingkar

Don’t be afraid to start a new life.

There is no place for pride or a know-it-all attitude. Love is to guide all we do. (LASB, p.1911)

Rencanakan dan Persiapkan dengan Baik

Raja Daud menyuruh mengumpulkan semua orang asing yang tinggal di negeri Israel, lalu ia mempekerjakan mereka. Sebagian dari mereka memahat batu untuk membangun Rumah Tuhan. Untuk membuat paku dan engsel bagi pintu-pintu gerbang Rumah Tuhan itu, Daud mengumpulkan banyak sekali besi. Ia juga mengumpulkan begitu banyak perunggu, sehingga tidak dapat ditimbang. Dari orang Tirus dan Sidon ia memesan sejumlah besar kayu cemara Libanon. Daud melakukan semuanya itu karena ia berpikir begini: “Aku harus mempersiapkan apa yang diperlukan untuk pembangunan Rumah Tuhan. Sebab Salomo putraku masih muda dan kurang pengalaman, sedangkan RumahTuhan yang akan dibangunnya itu harus sangat megah dan termasyhur di seluruh dunia.” Maka sebelum Daud meninggal, ia menyediakan banyak sekali bahan bangunan. 1 Tawarikh 22:2-5 BIMK

Banyak acara atau produk (barang ataupun jasa) yang sukses besar meskipun dibuat dadakan, tanpa rencana, spontan, bahkan tanpa persiapan dan dukungan memadai. Banyak pula rencana yang ideal namun tak kunjung tertunaikan. Banyak persiapan yang tak kunjung benar-benar siap bahkan bisa berujung batal. Itulah hidup.

Spontanitas memang perlu. Bahkan kita harus terlatih menghadapi kejutan-kejutan dari Dia yang Tak Pernah Terkejut yaitu Tuhan Yesus. Banyak rancangan yang menurut kita baik tapi ternyata Tuhan Yesus punya rencana yang lebih baik. Banyak persiapan yang kita lakukan tampak sia-sia karena Tuhan Yesus sudah menyiapkan hal lain yang lebih siap digunakan. Banyak kegagalan harus kita rasakan karena ada hal lain yang disiapkan untuk kita.

Selama kita sadar bahwa seluruh hidup kita hanyalah anugerah Tuhan Yesus, maka kita pun wajib untuk hidup bagi Tuhan Yesus. Kita wajib bekerja bagi Tuhan Yesus dengan baik. Kita wajib merencanakan apa yang akan kita lakukan. Kita wajib mempersiapkan apa yang akan kita kerjakan. Tuhan Yesus menuntun kita untuk lebih mengenal diri dan kehendakNya melalui firmanNya. Salah satu tanda bahwa langkah kita sudah tepat adalah ketika sudah selaras dengan kehendak Tuhan Yesus yang tertulis di Alkitab.

Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. (1 Kor 10:31, TB)

Semua kegiatan kita, sepele maupun luar biasa,a dalah penyembahan kit auntuk kemuliaan Allah. Belajarlah dari Daud yang merencanakan dan mempersiapkan pembangunan Bait Suci, yang kelak akan dilaksanakan dan dituntaskan oleh Salomo. Jalani hidup ini dengan kesadaran bahwa kesuksesan dan kegagalan adalah dari Tuhan Yesus. Sadari bahwa kita bertugas merencanakan dan mempersiapkan beberapa hal dalam hidup kita meskipun belum tentu semuanya akan membawa kesuksesan. Namun ingatlah bahwa Tuhan Yesus telah merencanakan dan mempersiapkan seluruh hidup kita untuk kemuliaanNya. Bersyukurlah sebab Tuhan Yesus masih mau memberi kesempatan kepada kita untuk hidup bagiNya.

Apa saja yang kamu kerjakan untuk tuanmu, lakukanlah dengan sepenuh hati. Karena kamu sebenarnya sedang melayani Tuhan- bukan manusia! Kolose 3:23 TSI

Sering kita merasa jenuh dengan rutinitas pekerjaan. Kadang pula kita merasa enggan menghadapi tantangan pekerjaan. Intinya adalah kita kadang merasa kehilangan semangat untuk bekerja, baik pekerjaan rutin maupun dadakan.

Banyak hal yang membuat kita tidak menunjukkan performa terbaik kita dan lebih nyaman dengan melakukan kinerja rata-rata (bahkan mungkin memilih untuk bekerja asal-asalan). Alasan dan dalih dapat kita sampaikan dengan lancar untuk membela diri. Dan mungkin rekan kerja maupun atasan (mungkin juga bawahan yang menjadi teman curhat kita) dapat memahami kondisi kita. Dan memakluminya karena mereka juga mungkin sering berada di posisi yang sama. Apapun itu, bekerja dengan tidak optimal adalah sesuatu yang keliru.

Cara paling mudah untuk meraih kinerja terbaik kita adalah dengan mengarahkan kembali fokus kita ke arah yang benar. Fokus yang benar akan sanggup menunjukkan siapa sebenarnya yang sedang kita layani. Setiap pekerja harus tahu siapa yang mempekerjakannya.

Setiap pekerjaan adalah anugerah dari Tuhan Yesus. Bahkan gaji yang terasa selalu kurang juga hanyalah anugerah dari Tuhan Yesus. Teman yang menjengkelkan? Itu adalah bonus dari Tuhan Yesus untuk membantu kita menjadi lebih baik. Toh kadang kala kitalah yang menjadi sumber kejengkelan bagi orang lain. Jam kerja yang melelahkan? Itu adalah stimulasi dari Tuhan Yesus untuk kita bisa mengerjakan pekerjaan lebih cepat, tanpa lembur, dan menikmati kehidupan di luar pekerjaan.

Apapun pekerjaan dan jabatanmu saat ini, bersyukurlah. Ingatlah bahwa Tuhan Yesus adalah atasan langsungmu. Tuhan Yesus adalah supervisor yang selalu ada dalam setiap tarikan nafasmu. Pekerjaanmu haruslah menjadi ibadahmu. Lakukan yang terbaik karena kita sedang bekerja untuk Tuhan Yesus.

Yesus adalah supervisor yang selalu ada dalam setiap tarikan nafasmu

Hidup Manusia Sebaiknya Fokus pada yang Baik

Hidup manusia kadang menggelikan atau menjengkelkan. Kita kadang sulit melihat hal yang baik dari beberapa kejadian yang kita alami.

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Filipi 4:8 TB

Not that which goes into the mouth makes a man unclean, but that which comes out of the mouth. Do you not see that whatever goes into the mouth goes on into the stomach, and is sent out as waste? But the things which come out of the mouth come from the heart; and they make a man unclean. (Mat 15:11, 17-18, BBE)

Untungnya kita punya Tuhan Yesus yang menjamin kita mendapatkan apa yang baik menurutNya.

  • Untuk menyelamatkan 1 hal kadang kita akan kehilangan 2 hal atau lebih. Secara sengaja ataupun tidak. Hasil akhirnya mungkin tergolong sebagai kerugian. Tapi tetaplah bersyukur dan belajar jadi lebih baik lagi.
  • Untuk memeriksa kinerja suatu jasa atau ketersediaan suatu produk kadang kita memeriksanya di ujung-ujung terjauh alih-alih mencari dan mendekati sumbernya. Kita sering memperhatikan dengan teliti apa yang ada di sekitar kita, bahkan di tempat yang jauh, dan dalam asumsi-asumsi yang tidak masuk akal. Kita sering lupa untuk mengecek ke dalam diri kita sendiri. Bahkan kadang kita lupa untuk mengecek ke Tuhan Yesus yang adalah sumber segalanya. Temuan kita di ujung terjauh suatu masalah kadang menjadi tidak relevan ketika kita menyadari peran kita di dalamnya. Dan jauh lebih tidak relevan ketika kita diijinkan untuk mengetahui rencana Tuhan tentang hal tersebut. Percayalah kepadaNya.
  • Untuk menjaga wibawa di hadapan orang yang tidak kita kenal dekat malah kadang membuat kita tampak sangat tidak berwibawa menurut orang yang kenal dekat dengan kita. Dan sebaliknya. Berusahalah menjaga wibawa di hadapan orang di lingkaran terdekat anda. Terserah orang lain mau memandang anda seperti apa. Pandangan orang-orang terdekat selalu lebih penting, karena merekalah yang Tuhan tempatkan untuk membuatmu lebih baik. Meski kadang bisa saja penyampaiannya menyakitkan atau anda memiliki dasar yang baik untuk menyanggah, menurutlah pada pandangan orang terdekat anda, penilaian dari diri sendiri sulit bernilai obyektif.

Begitulah hidup manusia. Yang konon hanya sekejap saja di bumi ini.

kita akan merasa kurang jika tidak melakukan apa yang baik

Fokuslah pada apa yang baik. Dalam pikiran, perkataan, maupun perbuatan. Berpikirlah tentang hal-hal yang baik. Ucapkan hal-hal yang baik, dan ucapkan dengan cara yang baik. Bertindaklah dengan baik, diawasi maupun tidak diawasi. Sesungguhnya setiap orang selalu ada dalam sorotan perhatian Tuhan.

In the spring, at the time when kings go off to war, Joab led out the armed forces. He laid waste the land of the Ammonites and went to Rabbah and besieged it, but David remained in Jerusalem. Joab attacked Rabbah and left it in ruins. 1 Chronicles 20:1 NIV

Sering kita berfikir bahwa seseorang itu berlebihan ketika melakukan sesuatu. Padahal ada pula yang sebaliknya. Kita bisa menjadi orang yang berlebihan dengan tidak melakukan sesuatu. Yaitu ketika semua orang lain melakukannya tapi kita tidak melakukannya. Dan segala sesuatu yang berlebihan biasanya menimbulkan sesuatu yang keliru.

Dalam bacaan Alkitab hari ini, kita melihat bahwa Daud memilih untuk menganggur di istananya. Padahal raja-raja yang lain sedang siap-siap berperang karena sedang “musim yang cocok untuk berperang”. Daud hanya menyuruh anak buahnya berperang. Dia sendiri akhirnya kita tahu dalam kitab yang lain malah jatuh dalam dosa.

Jadi jangan berlebihan dalam melakukan sesuatu. Dan jangan berlebihan dalam tidak melakukan sesuatu. Jangan kebanyakan menganggur. Peluang untuk berbuat dosa akan makin besar ketika kita menganggur. Ketika kita mengerjakan tugas dan tanggung jawab kita (yang sepertinya tak ada habisnya) maka harapannya kita tidak punya tenaga dan waktu ekstra untuk melakukan hal-hal yang tidak berguna dan hal-hal berdosa.

Larilah seperti Yusuf bin Yakub ketika digoda oleh istri Potifar, jangan menganggur seperti Daud.

Tetap semangat. Teruskan kebiasaan baik yang sudah mulai terbangun. Lanjutkan terus hingga 21 hari dan seterusnya. Hingga nantinya kita akan merasa kurang jika tidak melakukan apa yang baik. Semua hanyalah anugerah Tuhan Yesus, senantiasa memohon kekuatanlah kepadaNya.

Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Yoab membawa keluar bala tentaranya, lalu ia memusnahkan negeri bani Amon, kemudian ia maju dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem. Yoab memukul kalah Raba dan meruntuhkannya. 1 Tawarikh 20:1 TB

Bersyukurlah senantiasa. Jalani hidup dengan mengingat bahwa semuanya hanyalah anugerah dari Tuhan Yesus yang tidak selayaknya kita terima.

Amin.